Daster merupakan salah satu jenis pakaian tradisional yang sudah sangat familiar di kalangan wanita Indonesia. Dikenal sebagai busana santai yang nyaman, daster kini tidak hanya digunakan di rumah, tetapi juga menjadi simbol kenyamanan bagi banyak wanita dalam berbagai aktivitas. Disini akan membahas lebih dalam mengenai daster, termasuk sejarah, desain, serta alasan mengapa daster begitu populer di kalangan wanita Indonesia.
1. Sejarah Daster
Daster diambil dari kata duster yang yang popular pada abad ke-18 di
Amerika. Pada saat itu daster berbentuk jubah longgar yang berbahan ringan.
Pada masa itu di Amerika Barat sering kali terkena angin kencang, hujan badai,
dan berdebu. Sehingga para peternak dan koboi yang bekerja di luar ruangan
memerlukan pakaian yang dapat melindungi mereka dari elemen-elemen cuaca yang
ekstrem.
Daster inilah yang menjadi pilihan ideal karena potongan panjangnya hingga mata kaki serta longgar yang memungkinkan gerakan bebas dari yang memakainya. Daster dulunya dirancang untuk melindungi pakaian dalam dari debu dan kotoran yang melimpah di Amerika. Dengan memakai daster, mereka dapat menjaga pakaian dalam mereka tetap bersih. Hingga saat ini, daster masih digunakan sebagai pakaian ibu rumah tangga, khususnya di Indonesia. Daster sudah memiliki berbagai model yang berbeda. Variasi panjang daster juga berbeda, secara umum ibu rumah tangga sering menggunakan daster dengan panjang hingga di bawah lutut sampai ke mata kaki, sementara perempuan muda cenderung memilih daster yang panjangnya di atas lutut yang mirip dengan mini dres.
2. Bahan dan Desain Daster
Salah satu alasan mengapa daster begitu populer adalah bahan yang digunakan. Daster umumnya terbuat dari kain yang ringan dan adem seperti katun, rayon. Bahan ini memungkinkan pengguna untuk merasa nyaman saat menggunakannya dalam berbagai aktivitas, baik di rumah, di kebun, atau saat berkumpul dengan keluarga.
Desain daster sangat bervariasi. Meskipun pada awalnya daster identik dengan desain longgar dan sederhana, kini banyak pilihan desain yang lebih modern dan beragam, mulai dari yang bermotif floral, geometris, dll. Beberapa daster juga dilengkapi dengan aksen seperti kantong, pita, atau bordir yang menambah kesan feminim.
3. Alasan Daster Populer di Indonesia
Awalnya daster di Indonesia diproduksi dari bahan katun dengan motif batik tenun menggunakan teknik digital printing dengan corak seperti bunga cerah, geometric, atau motif abstrak. Namun, semakin berkembangnya zaman, banyak designer dan penggemar daster yang menciptakan model-model baru yang tentunya lebih kekinian.
Biasanya daster hanya bisa digunakan untuk pakaian santai rumahan, tetapi dengan semakin berkembangnya model, daster bisa digunakan untuk outfit berpergian. Dengan begitu dapat membuat khalayak perlahan-lahan mulai tertarik untuk menggunakan daster terutama para generasi muda yang tentunya dapat meningkatkan penjualan produk lokal dan membantu menggerakkan roda ekonomi di Indonesia.
Sumber :
https://www.rri.co.id/lain-lain/633780/mengintip-sejarah-daster-ternyata-dulunya-dipakai-koboi-lho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar